PROFIL YASINDO
PENDAHULUAN
Dalam
upaya menjadikan organisasi lebih dapat dimaksimalkan untuk menghadapi perubahan-perubahan
baik internal maupun eksternal. Salah satu ciri organisasi sehat dan bergizi
adalah yang memiliki beberapa komponen, yaitu visi dan misi, hal ini dapat
diketahui bagaimana organisasi ke depan
dapat mencapai tujuan. Ke dua,
semua komponen yang terlibat dalam organisasi,baik praktik maupun non praktik,
harus memiliki skill, skill dari masing-masing anggota organisasi berdampak
efektifitas kerja organisasi, dan yang ke
tiga, adalah action plan, semua rencana
dan strategi pelaksanaan serta target-target yang harus dicapai sudah jelas sejak
awal organisasi terbentuk.
Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas,
maka YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA (YASINDO) membuat RENSTRA (5) tahun ke depan,
yang di dalamnya memuat hal-hal yang disebutkan di atas. RENSTRA ini merupakan
laporan hasil study kasus yang dilakukan oleh penulis disebuah yayasan
pendidikan di mana penulis terlibat di dalamnya.
A. Sejarah Singkat
Perjalanan
Yayasan Salafiyah Indonesia dari 1991 dengan akte notaris Koemalasari.SH.No
100, sampai sekarang sebagai lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, “YAYASAN
SALAFIYAH INDONESIA” sudah melewati 17 tahun. Sejarah panjang pengembangan pendidikan
sebagaimana tekadnya “Untuk menggembangkan lembaga pendidikan Islam yang
berhaluan ahli sunah wal jama`ah dan mengikuti petunjuk para ulama salafu
al-shalih”. “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” dengan para pendiri; KH.
Abdul Khaliq Syamsuri, KH. MASADI MAHMUD (ALM), H.FARCHAN ISMAIL. SH, H.MAWARDI
TAHER. Jika pada awalnya “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” hanya memiliki kelompok
pengajian setiap hari minggu berkembang dengan berdirinya unit-unit pendidikan
antara lain: TK MUSLIMAT 23 (1991),SLB SALAFIYAH (1993) SD ISLAM SALAFIYAH
(1995),dan SMP ISLAM SALAFIYAH (2003), maka saat ini telah memiliki empat unit
pendidikan di bawah binaan “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”.
Untuk
lebih dapat memenuhi harapan masyarakat di samping unit pendidikan tersebut di
atas para pengelola “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” membentuk jamaah
pengajian terdiri dari para wali murid dan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Para pengelola “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”, bertekad untuk dapat
mengelola secara profesional dengan harapan berkembangnya tetap survive
terhadap teknologi informatika yang semakin canggih yayasan dalam menggembangkan
visi misinya. Upaya yang dilakukan penggelola yayasan yaitu perbaikan secara
terus menerus (continues improvement)Yakni sumber daya manusia (SDM),
organisasi dan kelembagaan, serta
pengembangan usaha sebagai penompang eksistensi yayasan dalam menggelola
lembaga. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut di atas, maka dibuatlah rencana
strategis “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”
yang memuat analisa-analisa, baik internal maupun eksternal dengan menggunakan
pendekatan analisis SWOT. Dari hasil analisis, diharapkan mendapatkan data-data
untuk pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” ke
depan.
BAB II
VISI DAN MISI “YAYASAN
SALAFIYAH INDONESIA”
A. Visi
Visi
“YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”
adalah “Menjadi lembaga pendidikan yang berlandaskan Al-Qur`an dan Al-Sunnah,
mengutamakan mutu moral dan taqwa, membentuk anak didik yang berwawasan global-religious,
serta pengemban amanat Allah SWT”.
B. Misi
Berdasarkan
visi di atas, maka “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” menetapkan misi sebagai berikut :
a. Mengembangkan
pendidikan yang berlandaskan Al-Qur`an dan Al-Sunnah
b. Mengembangkan
pendidikan yang berorientasi pada mutu moral dan taqwa.
c. Mengembangkan
pendidikan yang berwawasan global-religious.
Dengan
dasar visi dan misi ini,“YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” bertekad tumbuh dan berkembang
bersama masyarakat menuju hari esok yang berprilaku sesuai dengan ajaran
Al-Qur`an dan Al-Sunnah.
BAB III
TUJUAN
Perencanaan
strategis “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”
mempunyai tujuan pada beberapa bidang yaitu, sumber daya manusia (SDM), organisasi
dan kelembagaan, serta pengembangan
usaha sebagai penompang eksistensi yayasan dalam menggelola lembaga pendidikan.
Secara
jelas, sesuai dengan bidang masing-masing tujuannya sebagai berikut:
1. Tujuan
Pada Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Tersedianya
tenaga yang mumpuni, baik di jajaran
manajemen maupun di level tenega kependidikan.
b. Terbentuknya
SDM yang disiplin, jujur, dan loyal,serta berwawasan luas tentang konsep
pendidikan Islam.
2. Tujuan
Pada Bidang Kelembagaan Dan Organisasi
a. Terciptanya
impowerment culture di tubuh organisasi.
b. Terwujudnya
manajemen sistem yang handal di setiap unit.
c. Meningkatkan
kerjasama tim yang berbasis mutualistik antar manajemen dan tenaga kependidikan.
d. Terciptanya
doing the right job (efektif) dan doing the job right (efisien).
3. Tujuan
Pada Bidang Usaha
a. Terwujudnya
bidang usaha sebagai penompang operasional penembangan pendidikan.
b. Tercapainya
budget untuk biaya operasional.
c. Terpenuhinya
target dalam RA PBS.
BAB IV
ANALISIS SITUASI
“YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” sebagai lembaga
pendidikan yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat terutama di
lingkunganya, memiliki kekuatan-kekuatan yang merupakan potensi yang perlu
dipertahankan dan perlu lebih ditingkatkan serta dikembangkan di masa-masa yang akan datang.
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” untuk dapat tetap survive
secara unggul dan berkelanjutan.
Namun
demikian, di samping kekuatan-kekuatan tersebut di atas, “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”
juga masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu dibenahi, agar kelemahan
tersebut menjadi kekuatan yang menambah keunggulan di masa yang akan datang.
Tentu dengan kekuatan dan kelemahan tersebut meliputi beberapa aspek antara
lain sumber daya manusia (SDM), organisasi dan kelembagaan dan bidang usaha.
Dengan mencermati kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelamahan yang dimiliki “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”, maka, dapat
dikaji peluang yang dapat dicapai dengan memperhatikan ancaman atau
tantangannya sehingga pada gilirannya dapat disusun strategi pengembangan dalam
rangka untuk mencapai peluang melalui keunggulan yang dimiliki.
Berdasarkan
analisis SWOT (Strenghs, Weaknesses, Opportunities, Threats) terhadap bidang
sumber daya manusia (SDM), organisasi dan kelembagaan, serta unit usaha di “YAYASAN
SALAFIYAH INDONESIA”, maka didapat hasil sebagai berikut :
A. Kekuatan
(Strenghs)
1.
Sumber
Daya Manusia (SDM)
a. Memiliki
anggota manajemen yang progresif
b. Jumlah
tenaga kependidikan yang memadai yang masih berusia muda.
c. Para staf yang bisa
bersinergi dengan manajemen dan tenaga kependidikan.
2.
Organisasi
dan Kelembagaan
a. Komitmen
manajemen yang tinggi terhadap pengembangan SDM
b. Struktur
organsisasi mulai tertata.
c. Job
description
telah tertata dengan rapi.
3.
Bidang
Usaha
a. Adanya
unit usaha PT.YASINDO SEJAHTERA UTAMA.
b. Adanya
dukungan masyarakat sebagai donatur.
c. Terbukanya
peluang usaha.
B. Kelemahan
(Weaknesses)
1.
Sumber
Daya Manusia
a. Masih
kurangnya pemahaman anggota manajemen dan tenaga kependidikan tentang konsep
pendidikan Islam.
b. Masih
kurangnya kualitas kedisiplinan sebagian tenaga kependidikan.
c.
Masih kurangnya
produktivitas kinerja anggota manajemen dan tenaga kependidikan.
d.
Masih
adanya budaya sama-sama kerja, belum nampak kerjasama antar sebagian anggota manajemen
dan tenaga kependidikan.
e. Masih
belum tampak perilaku inteconnection
dan interaction antar sebagian anggota manajemen
dan tenaga kependidikan.
f.
Masih kurangnya komunikasi
antar sebagian anggota manajemen dan tenaga kependidikan
2.
Organisasi
dan Kelembagaan
a. Masih
adanya ketergantungan terhadap kebijakan pemerintah.
b. Masih
kurangnya implementasi konsep pendidikan Islam.
c. Belum
dilaksanakannya sistem evaluasi terhadap kinerja dan perilaku tenaga
kependidikan oleh manajemen.
d. Tidak
adanya penyusunan set goal dari unit-unit pendidikan.
e. Tidak
jelasnya reward dan punishment terhadap kinerja tenaga
kependidikan.
3.
Bidang
Usaha
a. Tidak
adanya kontinuitas bidang usaha.
b. Sulit berkembangnya badan usaha.
c. Terbatasnya
pengembangan usaha lainnya.
C. Peluang
(Opportunities)
1.
Sumber
Daya Manusia (SDM)
a. Terbukanya
kesempatan tenaga kependidikan untuk meningkatkan jenjang pendidikan.
b. Tersedianya
sarana teknologi yang memadai untuk peningkatan kemampuan tenaga kependidikan.
2.
Organisasi
dan Kelembagaan
a. Anggota
manajemen memiliki kompetensi dengan spesifikasii masing-masing untuk men-suport
pengelolaan.
b. Adanya
dukungan manajemen terhadap pengembangan
pendidikan.
c. Kemauan
manajemen terhadap organisasi.
d. Telah
terjalinnya hubungan dengan institusi
terkait.
3.
Bidang
Usaha
Adanya
dukungan dari masyarakat sekitar.
D. Ancaman
atau tantangan (Treats)
1.
Sumber
Daya Manusia (SDM)
a. Terjadinya
unfocus tenaga kependidikan.
b. Adanya
kecenderungan potensi tenaga kependidikan yang lambat berkembang.
c. Adanya
kecenderungan kurang disiplin kerja sebagian tenaga kependidikan.
2.
Organisasi
dan Kelembagaan
a. Adanya
lembaga pendidikan yang lebih progresif.
b. Terjadi
rendahnya efektivitas pengawasan unit pendidikan yang menjadi tanggung jawab
manajemen.
c. Kepemimpinan
manajemen masih terkesan feodalistik-paternalistik.
d. Kurangnya
peningkatan kerjasama konstruktif yang berbasis mutualistik di antara manajemen
dan tenaga kependidikan.
3.
Bidang
Usaha
a. Terjadinya
stagnasi ide inovasi pengembangan usaha.
b. Adanya
stagnasi donatur.
c. Kurangnya
pemahaman pendidikan berbasis interpeneur.
BAB V
ISU-ISU STRATEGIS
Setelah
mengenali situasi dan kondisi baik internal maupun eksternall melalui
pendekatan analisis SWOT, maka dapat diidentifikasi isu-isu strategis yang
merupakan langkah inti dalam proses perencanaan strategis untuk menyusun program
(action plan( “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”
agar tetap survive dan mampu menjawab setiap tantangan yang dihadapi.
Dengan
mencermati analisis SWOT “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” dan tujuan-tujuan yang
ingin dicapai, maka untuk mewujudkan visinya “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA” menghadapi
berbagai isu strategis sebagai berikut :
1.
Masih kurangnya kualitas SDM
terutama terkait dengan development dan improvement organisasi “YAYASAN
SALAFIYAH INDONESIA”.
2.
Mekanisme dan sistem kerja
belum menampakkan integral antar manajemen dan tenaga kependidikan.
3.
Belum bisa dilakukannya
penilaian kinerja dan perilaku tenaga kependidikan yang komprehensip, sehingga reward
dan punishment juga belum bisa dilakukan dengan baik.
4.
Komunikasi yang masih kurang
efektif dalam organisasi.
5.
Minimnya ide inovatif dalam
pengembangan pendidikan dan usaha.
6.
Sulitnya mendapatkan sarana
pengembangan pendidikan.
Berdasarkan
isu-isu strategis yang dihadapi dengan mempertimbangkan kondisi internal dan
eksternal “YAYASAN SALAFIYAH INDONESIA”
maka strategi pengembangan yang akan
dilakukan sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kualitas SDM
melalui pendidikan dan pelatihan bagii anggota manajemen dan tenaga
kependidikan.
Pelatihan
dan pendidikan ini dilaksanakan pada tahun pertama dan kedua dari sejak
implementasi RENSTRA YASINDO, adapun materi yang diberikan dalam pelatihan
tersebut meliputi;
1)manajemen
pendidikan,yang meliputi:
Ø Manajemen
Kurikulum
Ø Manajemen
SDM
Ø Manajemen Sarana Prasarana
Ø Manajemen
SUPERVISI
2)Tentang
cara mengajar yang baik, 3)dll.
2.
Meningkatkan mekanisme kerja
di unit-unit pendidikan sehingga tampak mekanisme yang integral.
Dalam
hal ini pengelola membuat bagan struktur organisasi yang integrasi antar unit
dan yayasan dengan demikian terjadi perilaku organisasi yang efektif. Implikasi
selanjutnya terjadinya arus komunikasi yang kondusif di tubuh organisasi.
3.
Meningkatkan penilaian dengan
mengacu pada faktor-faktor penilaian kerja dan perilaku tenaga kependidikan.
Ke
depan manajemen akan memberlakukan penilaian perilaku dan kinerja tenaga
kependidikan,dengan demikian diharapkan terjadi peningkatan untuk tenaga
kependidikan yang tersedia.adapun komponen penilaian meliputi:1) Loyalitas, 2) Prestasi
Kerja,3) Tanggung jawab, 4) Ketaatan, 5) Kejujuran, 6) Kerjasama, 7) Prakasa
atau Inisiatif, 8) Kepimpinan, dan 9) Kedisiplinan.
Dengan
diberlakukan penilaian diharapkan reward dan punishment semakain
jelas.
4.
Meningkatkan kesadaran
anggota manajemen dan tenaga kependidikan dalam hal konsep pendidikan Islam.
Kegiatan
ini dilakukan dengan cara evaluasi regular dan rangka improvement dengan
mengundang orang dari eksternal manajemen yang memiliki kopetensi dibidang itu.
5.
Meningkatkan efektivitas
komunikasi dalam organisasi.
Setindaknya
pertemuan warga YASINDO dilaksanakan tiga kali setahun, pertama,
mulai dari jajaran pendiri sampai dengan tenaga kependidikan, biasanya dilakukan pada akhir tahun ajaran
dengan mengundang narasumber dari luar, kedua,
dilaksanakan awal tahun ajaran
baru dengan materi pembahasan RK-RAPBS, ketiga, dan pada bulan ramadhan,
disamping seluruh komunitas akademika YASINDO, juga tokoh masyarakat dan
anggota komite sekolah
6.
Membuat terobosan baru dalam
berinovasi pengembangan usaha.
Badan
usaha yang ada saat ini belum bisa diandalkan progres kerjanya maka dari itu
perlu adanya pengembangan usaha, di antaranya ada rencana membuka toko bangunan
di daerah dekat lokasi lembaga pendidikan.
7.
Membangun jaringan usaha
untuk mendapatkan peluang-peluang usaha.
Pola
dasarnya usaha yang demikian ini belum
tampak hasilnya, namun demikian para pengelola selalu dan terus berusaha
menciptakan peluang usaha yang dapat membantu biaya operasional yang saat ini
hanya bersumber dari spp siswa dan bantuan dan BOS.